cover
Contact Name
Darnoto
Contact Email
darnoto@unisnu.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
tarbawi@unisnu.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. jepara,
Jawa tengah
INDONESIA
Tarbawi : Jurnal Pendidikan Islam
ISSN : 20883102     EISSN : 2548415X     DOI : -
Core Subject : Education,
Tarbawi : Jurnal Pendidikan Islam p-ISSN: 2088-3102; e-ISSN: 2548-415X is an journal published by the Faculty of Tarbiyah and Education Science Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara. The journal focuses its scope on the issues of Islamic education. We invite scientists, scholars, researchers, as well as profesionnals in the field of Islamic education to publish their researches in our Journal.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 15, No 2 (2018)" : 7 Documents clear
Shadow teacher: agen profesional pembelajaran Bagi siswa dengan disabilitas di SMP Lazuar di Kamila-GIS Surakarta Anis Fitriyah
Tarbawi : Jurnal Pendidikan Islam Vol 15, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.975 KB) | DOI: 10.34001/tarbawi.v15i2.845

Abstract

Selama ini berbicara mengenai profesionalitas guru masih sering mengundang polemik, tidak jarang guru hanya melaksanakan separuh dari tugas dan tanggungjawabnya sebagai pendidik, bahkan mengabaikan unsur kompetensi yang harus dimiliki. bagaimana jika siswa yang diajarnya adalah siswa dengan disabilitas yang memerlukan jauh lebih tinggi keprofesionalitasan guru untuk meramu akomodasi dan model pembelajarannya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat shadow teacher sebagai agen profesional dalam praktik pembelajaran bagi siswa disabilitas dengan beragam tugasnya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yang dimaksudkan untuk mengetahui kondisi riil di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapatnya shadow teacher di SMP Lazuardi Kamila-GIS Surakarta adalah melalui sistem perekrutan sesuai dengan kebutuhan lembaga pendidikan, yang bertugas sebagai agen profesional dalam pembelajaran bagi siswa dengandisabilitas, adapun kontribusi yang dilakukan shadow teacher terbagi dalam tiga anasir utama pertama: kegiatan awal masuk yang berisi identifikasi, assessment siswa, home visit dan wawancara pada orang tua, kedua: proses pembelajaran, berupa menyusun IEP, melaksanakan kegiatan pembelajaran, dan evalusi pembelajaran sesuai dengan kemampuan siswa, dan yang ketiga: program tambahan, berupa melaksanakan program parenting, merealisasikan home book, dan home programe.
Membangun karakter kemandirian wirausaha santri melalui sistem pendidikan pondok pesantren Riza Zahriyal Falah
Tarbawi : Jurnal Pendidikan Islam Vol 15, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.455 KB) | DOI: 10.34001/tarbawi.v15i2.853

Abstract

Pondok pesantren Al-Mawaddah merupakan salah satu pondok pesantren di kabupaten Kudus yang salah satu tujuan utamanya adalah membentuk karakter santri yang mandiri dalam berwirausaha. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui sistem pendidikan pondok pesantren Al Mawaddah Kudus dalam membangun membangun karakter kemandirian wirausaha santri yang melingkupi tujuan, kegiatan pembelajaran, dan kegiatan santri. Penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Data didapatkan dari proses observasi, wawancara langsung, dan dokumentasi. Dari penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil yang pertama, pondok pesantren Al-Mawaddah mempunyai tujuan membentuk santri berkarakter mandiri untuk berwirausaha yang melingkupi mempunyai keberanian mental dalam berwirausaha, mampu mengatur waktu antara menjalankan kegiatan usaha dan kegiatan belajar, dan mampu mengatur keuangan tanpa bergantung kepada orang lain. kedua kegiatan pembelajaran santri dalam masalah ilmu agama hampir sama dengan pesantren pada umumnya yang menggunakan metode sorogan dan bandongan. Dalam pembelajaran wirausaha, selain mendapatkan pembinaan dan pelatihan secara langsung, santri juga mendapatkan motivasi dari pengasuh baik secara langsung (bertemu)  mapun tidak langsung (lewat media sosial whastapp). Ketiga kegiatan santri dilingkungan pondok pesantren selain memperdalam ilmu agama dengan mengikuti kajian kitab, khitobah dan kuliah tujuh menit (kultum), dan ceramah kepada masyarakat, juga diisi dengan mengelola usaha-usaha mandiri milik pondok pesantren.
Anomali pendidikan karakter Eko Sumadi
Tarbawi : Jurnal Pendidikan Islam Vol 15, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.857 KB) | DOI: 10.34001/tarbawi.v15i2.846

Abstract

Paper ini menjawab pertanyaan mengapa pendidikan karakter belum nampak memberikan perubahan yang signifikan dalam membentuk generasi milenial yangberkarakter dan bermoral.Padahal telah terhitung 5 tahun sejak pendidikan karakter dimasukkan dalam kurikulum 2013 sampai saat ini. Faktanyajustru memperlihatkan bahwa karakter generasi milenial masih relatif jauh dari tujuan ideal pendidikan karakter itu sendiri. Berbagai penyimpangan dan persoalan-persoalan amoral tak kunjung reda, bahkan mengindikasikan semakin meningkat. Sampai pemerintah pada tahun 2017 lalu merasa perlu memperkuat karakter bangsa melalui dikeluarkannya Perpres No. 87 Tahun 2017. Lantas, dimana letak signifikansi dan efektifitas pendidikan karakter dalam memperbaiki dan menguatkan moralitas anak bangsa? Bisa jadi pendidikan karakter memang salah secara konseptualatau mungkin juga salah dalam proses penerapannya. Paper ini menganalisa persoalan tersebut dengan perspektif psikoanalisanya Sigmund Freud.Bagi Freud, manusia terlahir dengan hasrat liar. Maka pendidikan sejatinya adalah upaya mendamaikan hasrat liar tersebut (Id) dengan Superego yang menjadi representasi dari berbagai tuntutan dari struktur sosial. Nampaknya secara konseptual terjadi ketimpangan dalam pendidikan karakter. Nilai-nilai karakter yang menjadi representasi dari tuntutan struktur sosial (Super Ego)  terlalu banyak dan dominan sehingga secara otomatis akan menekan Id. Di situlah justru akan melahirkan perlawanan dan pergolakan dari dalam diri manusia sendiri. Selanjutnya, bagaimana konsep pendidikan karakter yang seharusnya.
Realitas penilaian praktik pengalaman lapangan pada perguruan tinggi keagamaan Islam dan tantangannya di era millenial Lian G Otaya
Tarbawi : Jurnal Pendidikan Islam Vol 15, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.236 KB) | DOI: 10.34001/tarbawi.v15i2.847

Abstract

Studi ini bertujuan mengungkap realitas penilaian pelaksanaan PPL Mahasiswa pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan sebagai bagian dari Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Islam (LPTKI)  dengan kesiapan mahasiswa menjadi guru di Era Millenial. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatitif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui focus group discussion (FGD) , observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil penilaian pelaksanaan PPL yang diperoleh mahasiswa selama ini belum mampu menggambarkan kompetensi yang dipersyaratkan menjadi guru yaitu kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian. Hal ini dipengaruhi model penilaian yang digunakan dalam buku panduan untuk mengukur kompetensi mahasiswa PPL belum terdeskripsi lengkap dan detail, masih banyak indikator-indikator yang belum dapat ternilai oleh instrumen yang sudah ada dengan rubrik penskoran yang jelas dan ini menjadi realitas yang dihadapi di berbagai PTKI Indonesia.Perlu dilakukan pengembangan model penilaian PPL yang didesain secara sederhana dan mudah diaplikasikan oleh dosen pembimbing dan guru pamong dalam melakukan penilaian.Konstruk dan indikator dari item-item instrumen penilaian PPL dikembangkan mengacu pada standar kompetensi PPL yang dirumuskan berdasarkan tuntutan kompetensi guru.
Pendidikan spiritual melalui pembelajaran al mahfuzat (kata–kata mutiara arab) Muhammad Natsir
Tarbawi : Jurnal Pendidikan Islam Vol 15, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.994 KB) | DOI: 10.34001/tarbawi.v15i2.848

Abstract

Pendidikan merupakan suatu upaya untuk menjadikan manusia sebagai insan yang berbudaya, segala aktifitas yang ditempuh melalui pembelajaran yang bertujuan untuk menggali, mengembangkan dan mengarahkan segala potensi yang dimiliki oleh manusia agar mencapai pada tingkat maksimal. Materi pembelajaran adalah bagian yang terintegrasi dengan proses dan tujuan pembelajaran. Al-Mahfuzat (kata-kata Mutiara)  adalah bagian dari materi bahasa Arab yang jarang menjadi fokus utama bagi pembelajar dalam proses pembelajaran bahasa arab, karena pada lazimnya pembelajaran bahasa arab fokus pada penguasaan empat kompetensi; Istima’ (mendengarkan), kalam (berbicara), Qiro’ah (membaca)  dan Kitabah (menulis). Penelitian ini dilakukan dengan ancangan studi kasus, penelitian yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik Al-Mahfuzat dan proses pembelajarannya serta faktor-faktor yang dapat membentuk tingkat spiritualitas siswa atau santri di Pesantren Modern Al-Buruj Jepara. Kata-kata mutiara yang dihapal oleh santri peserta didik merupakan bagian dari upaya pesantren dalam mengembangkan keterampilan berbahasa Arab dan membentuk spiritualitas santri peserta didik untuk menjadi santri yang unggul, memiliki spiritualis yang mendalam dan berwawasan global.
Konstruksi pembelajaran sejarah islam berbasis teks Kajen dan serat Cebolek dengan pendekatan ways of knowing Manggara Bagus Satria Wijaya; Hermanu Joebagio; Sariyatun Sariyatun
Tarbawi : Jurnal Pendidikan Islam Vol 15, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.605 KB) | DOI: 10.34001/tarbawi.v15i2.849

Abstract

Pembelajaran Sejarah dalam Kurikulum secara keseluruhan lebih menekankan pentingnya hafalan kolektif sehingga menghambat tumbuhnya nalar kritis pada diri peserta didik. Kajian ini mengulas suatu pendekatan alternatif dalam mengajarkan mata pelajaran Sejarah yang diterapkan di SMA. Penggunaan konsep pertanyaan-pertanyaan kritis dan emansipatoris model “ways of knowing”  karya Juergen Habermas merupakan strategi yang ditempuh oleh guru dalam mengajarkan pelajaran Sejarah yang mampu membangkitkan gairah kesadaran kritis peserta didik. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif untuk mengetahui aktivitas guru dan peserta didik secara menyeluruh pada saat pembelajaran seputar riwayat Syaikh Ahmad Mutamakkin dan penyelesaian kasusnya yang termaktub didalam Teks Kajen dan Serat Cebolek  sebagai pengayaan dari materi Sejarah Kerajaan Mataram Islam. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa selama proses pembelajaran berlangsung guru telah berhasil mengkreasikan terciptanya proses emansipasi pada diri peserta didik. Emansipasi tersebut memungkinkan terjadinya peningkatan minat peserta didik untuk menciptakan pengetahuanya sendiri pada materi yang dibahas dengan perspektif historis.
Problematika implementasi kurikulum 2013 dalam aspek pembelajaran di madrasah Mustaqim Mustaqim; Darnoto Darnoto
Tarbawi : Jurnal Pendidikan Islam Vol 15, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.044 KB) | DOI: 10.34001/tarbawi.v15i2.851

Abstract

Penelitian ini difokuskan pada aspek pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 yang meliputi penyusunan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran  dan evaluasi proses dan hasil pembelajaran. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui implementasi kurikulum 2013 dalam aspek proses pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah di Kabupaten Jepara dan untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan faktor-faktor penghambatnya serta untuk mengetahui upaya-upaya apa yang sudah dilakukan untuk mengatasi hambatanhambatan tersebut oleh para pengelola madrasah. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis deskriptif analitis, yang akan menghasilkan data berupa kata-kata, gambar-gambar dan sebagian besar bukan angka-angka kalaupun ada angka hanya sebatas sebagai pelengkap agar penggambaran tentang suatu obyek penelitian menjadi mudah dipahami. Penelitian ini dilakukan di madrasah pendampingan yaitu: Madrasah Ibtidaiyah Hasyim Asy’ari Bangsri, MTs Matholibul Huda Mlonggo dan MA Matholibul Huda Mlonggo, ketiganya berada di wilayah kabupaten Jepara bagian utara. Sedang teknik yang dipakai oleh peneliti dalam pengumpulan data adalah observasi, wawancara dan dokumentasi, adapun teknik analisis data, peneliti  menggunakan pola dari Milles dan Huberman, yaitu dengan tiga alur kegiatan yang berjalan bersamaan, berlangsung secara terus menerus sampai penelitian selesai yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Dari data yang berhasil dikumpulkan, kemudian dianalisis dan ditarik kesimpulan, bahwa guru madarasah baik MI, MTs, maupun MA sebagian sudah melaksanakan dengan sangat baik dan lengkap, sebagian sudah melaksanakan baik dan agak lengkap, tetapi sebagian masih ada yang melaksanakan dengan prosentase kecil, bahkan ada yang belum melaksanakan, meskipun prosentasenya kecil, hal tersebut disebabkan oleh banyak faktor diantaranya adalah derajat pemahamanya masih rendah dan masih heterogen, hanya sebagian kecil yang sudah memahaminya, bahkan ada sebagian kecil yang belum paham, serta faktor sarpras/media pembelajaran yang belum memadai sebagai pendukung penting dalam pembelajaran saintific.

Page 1 of 1 | Total Record : 7